News
Tanamkan Karakter Anak Secara Sederhana

(KOMPAS, 3 MEI 2011)


JAKARTA,
KOMPAS.com
— Pendidikan karakter merupakan salah satu hal penting bagi dunia
pendidikan nasional saat ini. Namun, bagaimana caranya menanamkan hal tersebut
pada anak-anak didik di tengah dunia akademis yang saat ini "belum"
dinomorsatukan?



Pemerhati
pendidikan dari Education Forum, Elin Driana, mengatakan, salah satu caranya
adalah menentukan sekolah yang tepat bagi anak. Tepat di sini, lanjut Elin,
sekolah yang memerhatikan nilai-nilai akademis dan character building secara
seimbang.



"Jangan
hanya nilai-nilai akademis, tetapi harus juga diajarkan dan dicontohkan kepada
anak bahwa mencontek itu tidak baik. Ketika anak melakukan kesalahan,
semestinya diperbaiki, bukan dengan cara ditegur atau dihukum," ujar Elin
kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (3/5/2011).



Elin mengatakan,
hal tersebut dapat diajarkan secara sederhana, yakni dengan menanamkan
nilai-nilai itu dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah. Untuk itu,
lanjutnya, pendidikan karakter tidak perlu dijadikan sebagai satu mata
pelajaran khusus di sekolah.



"Semua bisa
dimasukkan dalam nilai-nilai yang diajarkan di lingkungan sekolah. Contohnya,
anak dapat diajarkan berdisiplin untuk tidak terlambat masuk sekolah, lalu
berdisiplin dalam upacara bendera. Jadi, itu yang penting menurut saya, tidak
harus dibuatkan mata pelajaran khusus," tuturnya.



 Bermula di rumah



Selain menentukan
sekolah yang tepat bagi anak, Elin menambahkan, penanaman pendidikan karakter
sebaiknya dimulai dari rumah. Dalam hal ini, orangtua kembali mempunyai peran
penting untuk membentuk karakter putra-putrinya.



"Kalau dari
volumenya, anak itu paling banyak berada di rumah, karena dia (anak) juga, kan,
darah daging orangtuanya," kata Elin.



Elin menuturkan,
banyak hal dapat dilakukan orangtua untuk membangun karakter anaknya di rumah. Salah
satunya membuat pola komunikasi yang baik dengan anak. Hal itu dimaksudkan agar
hubungan anak dan orangtua dapat berjalan secara maksimal sehingga karakter
anak dapat terlihat.



"Selain itu,
bisa juga dengan cara memberikan kebebasan anak melakukan kegiatannya. Namun,
kebebasan di sini dalam arti bahwa orangtua juga harus tetap memantau
kegiatan-kegiatan mereka itu," pungkas Elin.



 Link:



http://edukasi.kompas.com/read/2011/05/03/10222566/Tanamkan.Karakter.Anak.secara.Sederhana.